Wapenja.com/Sukabumi – Wilayah Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat, diguncang oleh serangkaian gempa bumi yang mengejutkan warga sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi. Gempa utama berkekuatan magnitudo 4,0 terjadi pada Sabtu, 20 September 2025 pukul 23.47 WIB, berpusat di darat sekitar 26 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman hanya 7 km, menjadikannya gempa dangkal yang berpotensi menimbulkan dampak signifikan di permukaan.
Menurut laporan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa utama ini memicu 30 kali gempa susulan dalam kurun waktu kurang dari 8 jam. Gempa susulan tersebut memiliki magnitudo yang bervariasi antara 1,9 hingga 3,8. Empat di antaranya dirasakan cukup kuat oleh warga, terutama di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa.
Wilayah Terdampak:
- Kecamatan Kabandungan, Sukabumi
- Pamijahan dan Leuwiliang, Bogor
- Cibadak dan Pelabuhan Ratu
Getaran gempa dirasakan dengan intensitas II hingga III MMI (Modified Mercalli Intensity), yang berarti cukup untuk menggoyangkan benda-benda ringan, membuat lampu gantung berayun, dan membangunkan warga yang sedang tidur. Beberapa warga melaporkan suara gemuruh sebelum getaran terjadi, menambah kepanikan di tengah malam.
BMKG mengidentifikasi bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif lokal yang berada di daratan. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa wilayah Jawa Barat memang memiliki sejumlah sesar aktif yang belum sepenuhnya terpetakan, sehingga potensi gempa bumi lokal tetap tinggi.
Daryono juga menekankan bahwa meskipun magnitudo gempa tergolong kecil hingga sedang, frekuensi dan kedangkalan gempa membuatnya cukup terasa dan berpotensi menimbulkan kerusakan ringan, terutama pada bangunan yang tidak memenuhi standar konstruksi tahan gempa.
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
- Memeriksa kondisi struktur bangunan tempat tinggal, terutama bagian atap dan dinding.
- Menghindari area rawan longsor, terutama bagi warga yang tinggal di lereng bukit atau tebing.
- Menyiapkan tas siaga berisi kebutuhan darurat seperti air minum, makanan ringan, senter, dan obat-obatan.
Pemerintah daerah Sukabumi dan Bogor telah mengaktifkan posko siaga bencana dan berkoordinasi dengan BPBD untuk memantau situasi serta memberikan edukasi kepada warga mengenai prosedur evakuasi dan keselamatan gempa.
Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan signifikan atau korban jiwa. Namun, rentetan gempa ini menjadi pengingat penting akan perlunya kesiapsiagaan terhadap bencana alam, terutama di wilayah yang berada di jalur sesar aktif. BMKG terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas seismik di wilayah tersebut dan akan memberikan pembaruan secara berkala.
Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan real-time, masyarakat dapat mengakses aplikasi InfoBMKG atau mengikuti kanal resmi BMKG di media sosial.












