Wapenja.com/Jakarta – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Stella Christie, menyampaikan pandangannya bahwa program makan bergizi gratis (MBG) bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan siswa, tetapi juga berpotensi meningkatkan kemampuan akademik mereka, khususnya dalam matematika dan bahasa Inggris.
Pernyataan tersebut disampaikan Stella saat menghadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Bandung. Ia menekankan bahwa kegiatan makan bersama dapat dijadikan sarana pembelajaran kreatif yang mengintegrasikan pelajaran akademik ke dalam aktivitas sehari-hari.
“Dengan program MBG, anak-anak tidak hanya mendapatkan gizi yang baik, tetapi juga belajar menghitung dan mengenal bahasa Inggris melalui jenis-jenis makanan,” ujar Stella, seperti dikutip dari laman resmi Badan Gizi Nasional.
Stella, yang juga merupakan guru besar dan peneliti di Singhua University, Beijing, menambahkan bahwa pendekatan ini memiliki dasar ilmiah. Menurutnya, asupan gizi yang baik dapat meningkatkan daya ingat dan motivasi belajar siswa secara signifikan.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merespons pernyataan tersebut dengan hati-hati. Wakil Menteri Pendidikan Dasar, Atip Latipulhayat, menyatakan bahwa kementeriannya telah memiliki pendekatan tersendiri untuk meningkatkan kemampuan siswa, yakni melalui metode deep learning yang telah diintegrasikan ke dalam kurikulum nasional.
“Kita sudah punya pendekatan sendiri, yaitu pembelajaran mendalam atau deep learning,” kata Atip melalui pesan singkat pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Program MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi, program ini diharapkan dapat menjadi katalisator perubahan dalam sistem pendidikan nasional.***