Dikira Supir Pengangkut Beras, Sri Sultan Hamengkubuwono IX Bikin Geger Pasar di Jogja

Oleh: R.Budi Ariyanto Surantono (Ki Ariyo Wiro Sentono Al Djawi) – (*)


Banyak kisah menarik seputar kehidupan Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang layak  dijadikan suri tauladan generasi penerus.

Salah satunya adalah kisah tentang Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang dikira Supir Pengangkut Barang oleh seorang Simbok Pedagang Beras di Yogyakarta.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikenal sebagai Raja yang sangat bijak dan merakyat. Beliau tidak pernah memandang orang lain berdasarkan kasta, jabatan dan pangkatnya.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga seorang pemimpin yang gemar “blusukan” terjun langsung ditengah-tengah kehidupan rakyat yang dipimpinnya.

Mengendarai mobil seorang diri tanpa sopir, tanpa ajudan dan tanpa pengawalan adalah yang biasa beliau lakukan untuk mengetahui kondisi dan keadaan rakyat secara langsung dilapangan.

Pagi itu sehabis subuh. Seperti biasa beliau mengendarai mobilnya seorang diri menyusui jalan jalan di Yogyakarta yang masih lengang dan sepi.

Baca Juga  Dua Siswi SD.Muhammadiyah Karangtengah Imogiri Raih Prestasi Gemilang Di Lomba Menulis Cerita dan Menyanyi

Saat melintas di Jalan Godean, Sleman, mobil yang dikendarai dicegat oleh seorang simbok-simbol pedagang pasar. Pada jaman itu, sudah lazim kendaraan yang lalu lalang dipagi buta biasanya adalah kendaraan yang biasa mengangkut para pedagang menuju pasar.

Begitu mobilnya dicegat, beliau berhenti kemudian turun menghampuri simbok simbok yang ternyata pedagang Beras itu.

“Itu berasnya diangkat dan dimasukkan mobil. Lalu antar saya ke Pasar Kranggan Jogja”, ungkap Simbok itu tanpa banyak basa-basi.

Tanpa banyak cakap, beliau langsung mengangkat karung karung beras tersebut dan kemudian menaikkannya kedalam mobil serta mempersilakan simbok itu untuk naik.

Tak lama kemudian mobil sampai dipasar Kranggan Yogyakarta dan kemudian  dengan cekatan beliau menurunkan karung karung beras itu dan langsung berpamitan kepada simbok pedagang beras.

Baca Juga  Ribuan Jamaah Ikuti Maulid Agung Imogiri Bersholawat Di Gunung Plencing

Ketika Simbok itu akan menyerahkan uang sebagai upah kasa tenaga dan angkutan dengan sopan dan halus sinuwun menolaknya.

Simbok itupun kaget dan kesal karena ada sopir dan kuli angkut yang menolak pembayaran darinya bahkan langsung berpamitan meninggalkan dirinya.

Setelah mobil berlalu, beberapa orang menghampiri simbok pedagang beras dan memberi tau bahwa orang yang disuruh angkat angkat karung beras dan mengantarnya kepasar itu adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX Raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sontak simbok pedagang beras itu kaget dan pingsang seketika. Karena merasa sudah lancang menyuruh Raja nya menjadi “kuli” angkut beras dan bahkan sempat memarahinya ketika tidak mau menerima uang pembayarannya.

Kisah ini menggambarkan bagaimana sikap Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang rendah hati dan suka menolong tanpa pamrih.

Baca Juga  Audensi Dengan Bupati & Ketua DPRD Sleman, Yayasan Patrap Senopati Kotagede Siap Sinergi

Beliau tidak memposisikan dirinya paling tinggi dan menganggap rendah orang lain walaupun beliau adalah orang yang sangat terhornat dan memiliki kekuasaan sangat tinggi.

 

Sumber: Cerita Rakyat Turun Temurun

 

(*) Penulis adalah Pendiri Yayasan Pamerti Budaya Catur Sagatra, Pengasuh Padepokan Ilmu Ikhlas Naga Emas Nusantara