Wapenja.com – Di panggung megah Theatre du Chatelet pengumuman penghargaan Ballon d’Or 2025 digelar France Football di Theatre du Chatelet, Paris, Senin (22/9/2025) malam waktu setempat atau Selasa dini hari WIB.
Sorotan lampu menari di wajah seorang pria yang pernah diragukan, dicemooh, bahkan nyaris dilupakan. Malam itu, Ousmane Dembélé berdiri tegak, matanya berkaca-kaca, tangannya menggenggam trofi Ballon d’Or — simbol tertinggi kejayaan sepak bola dunia, .
Ronaldinho, sang maestro Brasil, menyerahkan trofi dengan senyum penuh makna. “Ia bukan hanya pemain hebat. Ia adalah cerita tentang ketekunan,” ucapnya, sebelum pelukan hangat menyatukan dua generasi PSG.
Dembélé bukan favorit awal musim. Tapi 35 gol, 16 assist, dan peran sentral dalam treble PSG membungkam semua keraguan. Ia bukan hanya mencetak angka — ia menciptakan momen. Dari solo run melawan Bayern hingga umpan magis di final Liga Champions, Dembélé menjelma jadi arsitek kemenangan.
Di antara tepuk tangan dan sorak sorai, Lamine Yamal — pesaing terdekatnya — mendekat dan memeluknya. “Kau pantas mendapatkannya,” bisiknya. Sebuah gestur yang menegaskan: malam itu bukan hanya tentang trofi, tapi tentang rasa hormat.
Dari Montreuil ke Paris, dari cedera ke kejayaan, Dembélé membuktikan satu hal: mimpi tak pernah mati, selama kita berani mengejarnya.












