Wapenja.com/Gunungkidul – Selama ini panti asuhan dikenal sebagai tempat penampungan anak anak yatim, piatu, dhuafa dan anak anak terlantar.
Tak jarang anak anak “penghuni” panti asuhan dianggap sebagai masyarakat kelas dua, anak anak yang mudah di bully dan bahkan disakiti secara fisik maupun mental.
Kondisi inilah yang mendorong pejuang kemanusiaan Dr. (H.C) R. Budi Ariyanto Surantono, S.Kom., LL.M. terdorong mendirikan Pusat Pendidikan dan Penggemblengan mental spiritual bagi anak anak yatim, piatu dan dhuafa.
“Anak anak yatim, piatu dan dhuafa tidak boleh lemah, mereka harus kuat secara fisik dan mental. Oleh karena itulah kami merintis Kampung Kemanusiaan Dunia ini untuk mengasuh dan membina mereka,” ungkap Budi Ariyanto kepada Pewarta.
Menurutnya, anak anak kelompok rentan ini harus dilindungi fisik dan mental nya dan mereka juga harus dibekali Ilmu dan kemampuan untuk membela diri dari ancaman fisik maupun mental.
Kampung Kemanusiaan Dunia yang akan didirikan di Dusun Ngalangalangsari, Planjan, Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini akan menjadi tempat anak anak yatim, piatu, dhuafa belajar dan bertumbuh secara baik dan benar.
Jaminan tidak putus sekolah adalah Salah satu misi “Panti Asuhan” unik ini. Pendidikan Karakter juga merupakan prioritas Pembelajaran yang Akan dijalankan agar anak anak tumbuh menjadi pribadi yang berani, jujur, bertanggungjawab, percaya diri, toleran dan peduli dengan sesama.
Tidak ada biaya sama sekali bagi mereka yang akan bergabung di Kampung Kemanusiaan Dunia Banyu Mili. Semua anak anak yatim, piatu dan dhuafa usia sekolah dasar bisa diterima belajar Ilmu Kehidupan ditempat ini.
“Pada prinsipnya kami siap menerima anak asuh usia SD dari seluruh dunia untuk belajar dan mempersiapkan masa depan di Kampung Kemanusiaan Banyu Mili. Insya Allah kami sekolahkan gratis hingga Sarjana,” papar pria yang akrab dipanggil Abah Ki Ariyo ini.
Kampung Kemanusiaan Dunia “Banyu Mili Humanitarian Village” Akan mulai beroperasi dibulan Agustus 2025 mendatang dan siap menjadi “Kawah Candradimuka” bagi anak anak yatim, piatu dan dhuafa dalam mempersiapkan masa depannya (*)