Wapenja.com/Jakarta – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, secara resmi mengajukan anggaran sebesar Rp 187 triliun untuk tahun fiskal 2026. Pengajuan ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Kementerian Pertahanan, menandai komitmen pemerintah dalam memperkuat postur militer nasional di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ancaman keamanan multidimensi.
Dalam konferensi pers yang digelar di kompleks Kementerian Pertahanan, Sjafrie menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan dialokasikan untuk tiga prioritas utama:
- Modernisasi Alutsista: Termasuk pengadaan pesawat tempur generasi terbaru, kapal perang berteknologi tinggi, serta sistem pertahanan udara berbasis radar dan satelit. Modernisasi ini bertujuan untuk menggantikan peralatan yang sudah usang dan meningkatkan daya gentar TNI di kawasan Asia Tenggara.
- Peningkatan Kapasitas Personel: Meliputi pelatihan intensif, peningkatan kesejahteraan prajurit, serta perekrutan tenaga ahli di bidang siber dan intelijen. Fokus ini mencerminkan pergeseran strategi militer dari kekuatan konvensional ke kemampuan multidomain.
- Penguatan Sistem Pertahanan Nasional: Termasuk pembangunan pangkalan militer baru di wilayah perbatasan, pengembangan sistem pertahanan siber, dan integrasi teknologi AI dalam sistem komando dan kontrol.
“Anggaran ini bukan sekadar angka, tapi investasi jangka panjang untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara di era yang penuh ketidakpastian,” tegas Sjafrie.
Langkah ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan, serta dinamika politik global yang semakin tidak menentu. Beberapa analis menilai bahwa Indonesia perlu memperkuat posisi strategisnya agar tidak tertinggal dalam persaingan kekuatan regional.
Meski mendapat dukungan dari sebagian kalangan, pengajuan anggaran ini juga menuai kritik dari sejumlah pihak yang mempertanyakan transparansi dan efektivitas penggunaan dana. Oleh karena itu, DPR RI dijadwalkan akan segera menggelar rapat kerja bersama Kementerian Pertahanan untuk membahas rincian alokasi dan mekanisme pengawasan anggaran tersebut.
Jika disetujui, anggaran ini akan menjadi tonggak penting dalam transformasi pertahanan Indonesia menuju kekuatan militer yang lebih modern, adaptif, dan responsif terhadap ancaman masa depan.












