Gelombang Pengunduran Diri di Sekolah Rakyat: 115 Siswa Batal Bergabung

Wapenja.com/Nasional – Sebanyak 115 siswa dinyatakan mengundurkan diri dari program Sekolah Rakyat, menurut pernyataan Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. Jumlah tersebut mencakup sekitar 1,4 persen dari total 9.705 siswa yang semula dijadwalkan bergabung dalam tahun ajaran 2025. Meski tergolong kecil secara persentase, gelombang pengunduran diri ini memunculkan pertanyaan baru tentang kesiapan siswa dan efektivitas model pendidikan berasrama yang diusung Sekolah Rakyat.

Menurut Gus Ipul, mayoritas siswa yang membatalkan keikutsertaan menyebut alasan tidak siap menjalani pendidikan berasrama, serta keinginan untuk tetap dekat dengan keluarga. Sebagian besar berasal dari latar belakang yatim atau yatim piatu dan merasa bertanggung jawab menjaga orang tua tunggal di rumah.

Baca Juga  Pengangguran Makin Bertambah Akibat Penutupan Pabrik Tekstil di Karawang

Sebagai respons, pemerintah telah mengganti posisi 115 siswa yang batal dengan calon siswa lain yang dianggap layak. Gus Ipul menegaskan bahwa proses penggantian ini dilakukan dengan mempertimbangkan kelayakan dan kesiapan siswa yang baru.

Gelombang pengunduran diri tidak hanya terjadi di kalangan siswa. Sebelumnya, sebanyak 143 guru juga menyatakan mundur meski telah dinyatakan lulus seleksi. Para guru disebut “tidak memenuhi panggilan” dan telah diganti melalui sistem Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Baca Juga  Yonif 318 Adakan fogging Cegah Wabah Penyakit Demam Berdarah

Gus Ipul menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memaksakan siapapun untuk bergabung dengan Sekolah Rakyat jika memang belum siap. Prinsip utama yang dijunjung adalah kesukarelaan dan kesiapan mental serta sosial siswa.***