Wapenja.com/Bandung — SMA Telkom Bandung kembali menjadi pusat perhatian dunia pendidikan Jawa Barat dengan penyelenggaraan Muslim Youth Festival (MyFest) 2025. Festival yang sudah memasuki tahun ke-9 ini menghadirkan nuansa kompetisi islami, seni, dan kreativitas yang meriah, diikuti oleh 1.160 peserta dari 111 sekolah se-Jawa Barat serta perwakilan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ajang Prestasi dan Karakter
Kepala SMA Telkom Bandung, Tedi Sugiarto, S.Pd., menegaskan bahwa MyFest bukan sekadar lomba, melainkan wadah pembinaan karakter.
“Kami ingin MyFest menjadi ruang ekspresi yang menumbuhkan kreativitas sekaligus memperkuat jejaring antar sekolah. Inilah cara kami memperkenalkan budaya sekolah berbasis teknologi dan inovasi,” jelasnya.
Festival ini tidak hanya menampilkan kompetisi, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran sosial. Para peserta diajak untuk berani tampil, berkomunikasi, dan berkolaborasi, sehingga nilai-nilai kepemimpinan dan kepercayaan diri tumbuh bersama dengan prestasi akademik maupun non-akademik.
Kegiatan ini ditopang oleh struktur kepanitiaan yang rapi:
- Penanggung Jawab Umum: Tedi Sugiarto, S.Pd.
- Penanggung Jawab Lapangan: Ranti Bodedar, S.Sn.
- Ketua Pelaksana: Maslahatun Azizah, S.Pd.
- Penanggung Jawab Acara: Luthfi Ridwansyah, S.Pd.
Dengan koordinasi tersebut, festival berjalan tertib dan fokus pada pembinaan peserta. Panitia juga menekankan transparansi dalam penjurian dan profesionalisme dalam pelaksanaan, sehingga setiap peserta merasa dihargai dan diberi kesempatan yang adil.
Peserta Melonjak, Antusiasme Meningkat
Ketua pelaksana, Maslahatun Azizah, S.Pd., mengungkapkan bahwa jumlah peserta terus bertambah setiap tahun.
“Alhamdulillah, tahun ini lebih dari seribu peserta ikut serta. Kehadiran sekolah dari luar Jawa Barat menunjukkan MyFest semakin dikenal luas,” katanya.
Lonjakan peserta ini mencerminkan kebutuhan pelajar akan ruang kreatif yang islami dan modern. MyFest menjadi jawaban atas kerinduan siswa terhadap ajang yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga mendidik dan menyenangkan.
Rangkaian Tahapan Kompetisi
Festival berlangsung melalui tahapan yang sistematis:
- Pendaftaran: 13 Oktober – 8 November 2025
- Technical Meeting: 31 Oktober 2025
- Pengumpulan Karya: 10 November 2025
- Final: 15 November 2025
Tahapan ini memberi ruang bagi peserta untuk mempersiapkan diri secara matang. Dengan sistem ini, MyFest tidak hanya menjadi ajang lomba sehari, melainkan proses panjang yang melatih disiplin, manajemen waktu, dan konsistensi.
Lomba Variatif, Online & Offline
MyFest 2025 menghadirkan 9 cabang lomba, mulai dari Vlog Islami (online) hingga Da’i, Mendongeng, Solo Vokal, Nasyid, Tari Tradisional, Tahfidz Qur’an, CTI (Cepat Tepat Islami), dan Poster Islami (offline).
Babak final digelar langsung di SMA Telkom Bandung, menciptakan atmosfer kompetisi yang hangat dan penuh semangat. Perpaduan format online dan offline juga memperluas akses, sehingga sekolah dari daerah terpencil tetap bisa berpartisipasi. 
Festival Semarak dengan Bazar
Suasana semakin hidup dengan hadirnya 11 tenant bazar. Siswa SMA Telkom turut berkreasi membuat konten review makanan, menambah interaksi dan daya tarik festival.
Bazar ini bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian dari pembelajaran kewirausahaan. Siswa belajar memasarkan produk, membuat konten kreatif, dan memahami dinamika ekonomi kecil yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Dukungan Sponsor dan Juri Profesional
Penjurian dilakukan oleh juri berpengalaman, sementara dukungan sponsor datang dari 14 mitra, termasuk Telkomsel, Erlangga, Telkom University, dan berbagai perusahaan lokal.
Kehadiran sponsor menunjukkan bahwa dunia usaha juga melihat MyFest sebagai wadah penting untuk mendukung pendidikan dan kreativitas generasi muda. Sinergi ini memperkuat posisi MyFest sebagai festival yang berkelanjutan.

Penanggung jawab lapangan, Ranti Bodedar, S.Sn., menegaskan komitmen untuk terus berinovasi.
“Kami ingin memperluas jangkauan ke sekolah-sekolah yang sulit dijangkau, agar MyFest benar-benar menjadi festival inklusif bagi seluruh pelajar,” ujarnya.
Dengan semangat itu, MyFest diharapkan tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga simbol gerakan pendidikan kreatif yang menghubungkan siswa dari berbagai latar belakang.












