Wapenja.com/Bogor – Di tengah tantangan ketahanan pangan nasional dan tekanan ekonomi global, Polsek Dramaga menunjukkan komitmen nyata melalui aksi langsung di lapangan. Dipimpin oleh Kapolsek Dramaga IPTU Desi Triana, S.H., M.H., kegiatan Panen Jagung Hibrida NK7328 berlangsung di lahan seluas 1000 m² milik Yayasan Pondok Pesantren Zaid bin Tsabit, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, hari Senin (17/11/2025), pukul 09.30–11.30 WIB.
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan Asta Cita, sejalan dengan visi Presiden dan Wakil Presiden RI dalam memperkuat kemandirian pangan berbasis komunitas.
Kolaborasi Strategis: Dari Aparat ke Akar Rumput
Panen jagung ini bukan sekadar seremoni pertanian, melainkan simbol sinergi antara aparat keamanan, pemerintah desa, dan masyarakat sipil. Hadir dalam kegiatan tersebut:
- Forkopincam Dramaga sebagai pengarah kebijakan lokal
- Pemdes Purwasari yang mendukung secara administratif dan teknis
- Kelompok Tani dan Pengurus Ponpes Zaid bin Tsabit, sebagai pelaksana utama budidaya
- Para Santri, yang turut belajar dan berpartisipasi dalam proses pertanian berkelanjutan
Tokoh-tokoh yang hadir mencerminkan lintas fungsi:
- IPTU Desi Triana (Kapolsek Dramaga)
- IPDA Johar Arifin (Kanit Intel)
- Pelda Joko Purnomo (Danposmil Dramaga)
- M. Yusuf Mustopa, S.IP (Kepala Desa Purwasari)
- Serda Turnip (Bhabinsa)
- Ustadz Ahmad (Pengurus Ponpes)
- Kelompok Tani dan para santri sebagai pelaksana lapangan
Kehadiran lintas sektor ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan petani, melainkan tanggung jawab kolektif yang melibatkan unsur keamanan, pemerintahan, pendidikan, dan masyarakat sipil.
Varietas Unggul dan Rantai Distribusi yang Terintegrasi
Jagung yang dipanen adalah varietas NK7328, dikenal dengan produktivitas tinggi, adaptasi lingkungan yang baik, dan ketahanan terhadap penyakit. Ini adalah langkah strategis dalam memilih varietas unggul yang mampu menjawab tantangan iklim dan kebutuhan pasar.
Setelah proses pengeringan dan penimbangan, hasil panen akan dijual ke Bulog. Ini bukan hanya soal panen, tapi soal membangun rantai pasok yang adil dan berkelanjutan. Dengan masuknya hasil pertanian lokal ke sistem distribusi nasional, Desa Purwasari berpotensi menjadi model desa agraris modern yang mampu bersaing secara ekonomi dan berkontribusi terhadap stabilitas pangan nasional.
Kapolsek Dramaga IPTU Desi menegaskan bahwa seluruh proses — dari penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pipil — mengikuti standar teknis yang disarankan oleh Bulog. Harapannya, hasil panen dapat memenuhi kualitas yang ditargetkan, menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengembangkan pertanian berbasis komunitas.
Kegiatan ini mencerminkan pergeseran paradigma: dari sekadar pengamanan wilayah menuju pemberdayaan ekonomi lokal. Ketika aparat turun ke sawah, bukan hanya jagung yang dipanen — kepercayaan publik pun ikut tumbuh. Di tengah ancaman krisis pangan global, langkah-langkah seperti ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan kementerian, tapi juga urusan bersama.
Lebih dari itu, keterlibatan santri dan pesantren dalam kegiatan ini membuka ruang baru bagi pendidikan berbasis praktik. Pesantren tidak hanya menjadi pusat pembinaan spiritual, tetapi juga laboratorium sosial-ekonomi yang membentuk generasi muda yang tangguh, produktif, dan berdaya saing.












