Wapenja.com/Bandung – SMAN 11 Bandung terus berkomitmen menumbuhkan budaya membaca dan menulis di lingkungan sekolah melalui dua program unggulan literasi, yakni Readathon (Reading Marathon) dan Literasi Akbar. Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang rutin dilaksanakan dan mendapat antusiasme tinggi dari seluruh warga sekolah.
Kegiatan Readathon dilaksanakan setiap hari Rabu secara bergiliran oleh satu jenjang di lapangan sekolah, sementara dua jenjang lainnya melaksanakan kegiatan literasi di kelas masing-masing. Dalam kegiatan tersebut, para siswa membaca buku pilihan mereka—baik fiksi maupun nonfiksi—dan menulis ulasan atau review singkat sebagai bentuk pemahaman dan refleksi terhadap isi bacaan.
Plt. Kepala SMAN 11 Bandung, Muhamad Hatta, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan literasi ini menjadi bagian penting dari pembentukan karakter siswa yang gemar membaca dan berpikir kritis.
“Budaya literasi harus menjadi napas dalam kehidupan sekolah. Melalui kegiatan seperti Readathon dan Literasi Akbar, kami ingin menanamkan kebiasaan membaca yang mendalam dan menulis yang bermakna,” ungkapnya, Rabu (8/10/2025).
Sementara itu, Waka Kesiswaan, Syam Ahmad, S.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini juga menumbuhkan semangat kolaborasi dan suasana belajar yang menyenangkan.
“Literasi di SMAN 11 Bandung dikembangkan bukan hanya sebagai kegiatan akademik, tetapi sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa yang aktif, reflektif, dan peduli terhadap ilmu,” ujarnya.
Selain Readathon, sekolah juga mengadakan Literasi Akbar setiap awal bulan, yang diikuti oleh tiga angkatan sekaligus. Kegiatan menulis kreatif ini memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide dan imajinasi mereka tanpa batasan tema, sehingga mendorong kebebasan berekspresi.
Koordinator Literasi sekaligus Guru Bahasa Indonesia, Anggie Anggraini Tri Saptari, M.Pd., Gr., menjelaskan bahwa kebebasan ini menjadi kunci tumbuhnya kreativitas siswa.
“Kami tidak memberikan tema tertentu agar siswa menulis secara bebas dan jujur dari hati. Setiap karya menjadi cerminan cara berpikir dan karakter mereka sendiri,” tuturnya.
Salah satu peserta, Gibra Raka Ramadhani (kelas XII-8), menilai bahwa kegiatan literasi ini memberikan dampak positif bagi siswa.
“Kegiatan literasi sangat bagus dan bermanfaat. Sekarang siswa jadi terbiasa membawa buku dan membaca. Program baru Literasi Akbar pun membuat murid jadi lebih aktif menulis,” ujarnya dengan semangat.
Melalui kegiatan Readathon dan Literasi Akbar, SMAN 11 Bandung terus berkomitmen menciptakan lingkungan sekolah yang literat, inspiratif, dan mendorong tumbuhnya generasi muda yang gemar membaca, kreatif menulis, serta berkarakter kuat. (FK)