Prabowo Subianto Hadiri Sidang Umum PBB: Indonesia Kembali ke Panggung Diplomasi Global

Wapenja.com –  Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mencatat tonggak penting dalam sejarah diplomasi Indonesia dengan menghadiri langsung Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Kehadirannya mengakhiri tradisi absensi Presiden RI dalam forum tertinggi dunia tersebut sejak 2015, sekaligus menandai babak baru keterlibatan aktif Indonesia dalam isu-isu global.

Prabowo mendarat di Bandara Internasional John F. Kennedy pada Sabtu sore waktu setempat, disambut oleh delegasi diplomatik RI, diaspora Indonesia, serta perwakilan dari KJRI New York. Ia didampingi oleh putranya, Didit Hediprasetyo, yang dikenal sebagai desainer internasional, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran Didit menarik perhatian media lokal, menambah nuansa budaya dalam kunjungan kenegaraan tersebut.

Dalam agenda resmi, Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato kenegaraan pada sesi Debat Umum Tingkat Tinggi pada 23 September. Ia akan berbicara setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menempati urutan ketiga dalam daftar pembicara utama. Pidato ini dipandang sebagai momen strategis untuk menyampaikan visi Indonesia terhadap tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, konflik geopolitik, dan reformasi tata kelola internasional.

Menurut sumber dari Kementerian Luar Negeri, Prabowo akan menekankan pentingnya solidaritas Global South, memperjuangkan hak negara berkembang dalam sistem perdagangan dan keuangan global, serta menyerukan reformasi Dewan Keamanan PBB agar lebih inklusif dan representatif.

Salah satu sorotan utama sidang tahun ini adalah konferensi khusus mengenai Palestina. Prabowo dijadwalkan menghadiri sesi tersebut sebagai bentuk konsistensi Indonesia dalam mendukung solusi dua negara. Dukungan terhadap Palestina telah menjadi pilar kebijakan luar negeri RI sejak era Soekarno, dan Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan terus berada di garis depan dalam memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan bagi rakyat Palestina.

Konferensi ini juga mendapat dukungan kuat dari negara-negara seperti Prancis, Arab Saudi, dan Afrika Selatan, yang bersama Indonesia mendorong resolusi baru untuk memperkuat mandat PBB dalam proses perdamaian Timur Tengah.

Langkah Prabowo ini dipandang sebagai reposisi strategis Indonesia dalam lanskap diplomasi global. Setelah beberapa tahun lebih fokus pada isu domestik dan kawasan Asia Tenggara, Indonesia kini kembali menunjukkan ambisi untuk menjadi pemain aktif dalam isu-isu lintas kawasan. Analis politik internasional menyebut kehadiran Prabowo sebagai sinyal bahwa Indonesia siap mengambil peran sebagai jembatan antara negara maju dan berkembang, serta sebagai suara moral dalam isu-isu kemanusiaan dan lingkungan.

Kehadiran langsung Presiden RI di PBB juga dinilai memperkuat citra Indonesia sebagai negara demokratis yang stabil, berkomitmen pada multilateralisme, dan siap berkontribusi dalam membentuk tatanan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.