Nepal Meledak! Presiden & PM Mundur, Revolusi Gen Z Duduki Parlemen

Wapenja.com/KathmanduNepal resmi memasuki masa krisis politik setelah Presiden Ram Chandra Paudel dan Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri secara bersamaan pada Selasa (9/9). Langkah dramatis ini terjadi di tengah gelombang demonstrasi besar-besaran yang dipimpin oleh generasi muda, yang dijuluki media sebagai “Revolusi Gen Z”.

Aksi protes bermula dari kebijakan kontroversial pemerintah yang memblokir akses ke 26 platform media sosial, termasuk Facebook dan YouTube, pada 4 September. Kebijakan ini memicu kemarahan publik, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa, yang menilai langkah tersebut sebagai bentuk pembungkaman kebebasan berekspresi.

Baca Juga  Kengerian Tentara Inggris Saat membantu Ukraina Melihat Pembantaian di Medan Pertempuran

Kerusuhan pun pecah di berbagai kota besar. Ribuan demonstran menyerbu gedung parlemen, membakar rumah pejabat, dan bahkan menyebabkan 1.500 tahanan kabur dari penjara Nakkhu di Lalitpur. Aparat keamanan merespons dengan gas air mata, peluru karet, dan jam malam di sejumlah distrik.

“Dengan mempertimbangkan situasi genting di negara ini, saya mengundurkan diri efektif hari ini demi membuka jalan bagi penyelesaian masalah serta solusi politik sesuai dengan konstitusi,” tulis PM Oli dalam surat pengunduran dirinya.

Baca Juga  Tragedi Kerusuhan di Nepal! Istri Mantan PM Nepal Tewas Terbakar

Tragedi juga menimpa keluarga mantan PM Jhalanath Khanal, di mana istrinya, Rajyalaxmi Chitrakar, tewas terbakar saat rumahnya diserbu massa.

Kini, Nepal berada di persimpangan sejarah. Kelompok demonstran menyerukan pembentukan pemerintahan sipil yang bersih dan pemilu segera. Sementara itu, militer dilaporkan bersiap turun tangan jika situasi tak kunjung stabil.