Wapenja.com – Pemerintah akhirnya mengambil langkah tegas menyikapi kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan mengalihkan anggaran MBG ke sektor lain yang dinilai lebih aman dan berdampak langsung terhadap kualitas pendidikan.
Langkah ini diambil setelah tercatat lebih dari 5.000 siswa mengalami keracunan makanan sejak program MBG diluncurkan. Meski bertujuan mulia untuk meningkatkan gizi anak bangsa, pelaksanaan program ini dinilai belum memenuhi standar keamanan pangan yang memadai.
“Kami sedang mengevaluasi alokasi anggaran MBG dan mempertimbangkan pengalihannya ke program peningkatan sanitasi sekolah dan pelatihan penyedia makanan lokal,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa edisi September.
Pihak Istana Kepresidenan sebelumnya telah menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan bahwa kejadian ini bukanlah bentuk kesengajaan, melainkan kegagalan sistem yang harus segera diperbaiki.
Pengalihan anggaran MBG diperkirakan akan dimasukkan dalam revisi APBN 2025, menyusul defisit fiskal yang mencapai Rp 321,6 triliun atau 1,35 persen terhadap PDB. Pemerintah juga berencana memperketat pengawasan terhadap program-program intervensi gizi agar tidak kembali menimbulkan risiko kesehatan.
