Israel Serang Jantung Qatar: Dunia Arab Bersatu, KTT Darurat di Gelar!

Pertemuan Liga Arab di Kairo, Mesir © AP

Wapenja.com/Doha – Dalam sebuah langkah diplomatik yang mencerminkan ketegangan geopolitik yang semakin meningkat di Timur Tengah, Qatar hari ini menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat Arab-Islam. Pertemuan ini digelar sebagai respons atas serangan udara Israel yang mengguncang ibu kota Doha pada 9 September lalu, menewaskan lima anggota senior Hamas serta seorang pejabat keamanan Qatar.

Serangan tersebut, yang dilakukan dengan presisi tinggi menggunakan drone bersenjata, terjadi di kawasan Al-Dafna, hanya beberapa kilometer dari kompleks pemerintahan Qatar. Pemerintah Qatar menyebut insiden ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan nasional dan menuduh Israel melakukan “terorisme negara” yang mengancam stabilitas kawasan.

Solidaritas Regional Menguat

KTT darurat ini dihadiri oleh lebih dari 30 kepala negara dan pejabat tinggi dari negara-negara anggota Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Di antara yang hadir adalah Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Raja Salman dari Arab Saudi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, dan Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Kehadiran mereka menjadi simbol kuat solidaritas regional terhadap Qatar.

Majed bin Mohammed Al-Ansari, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, menyampaikan bahwa KTT ini bukan hanya bentuk dukungan terhadap negaranya, tetapi juga peringatan kepada dunia bahwa pelanggaran kedaulatan negara tidak akan ditoleransi. “Kami berdiri bersama, bukan hanya sebagai negara-negara Islam, tetapi sebagai penjaga stabilitas dan keadilan di kawasan,” tegasnya.

Resolusi KTT: Penolakan terhadap “Realitas Baru” Israel

Dalam rancangan resolusi yang dibahas selama sesi pleno, negara-negara peserta menyatakan penolakan terhadap “rencana Israel untuk memaksakan realitas baru di kawasan,” yang merujuk pada upaya Tel Aviv memperluas pengaruhnya melalui operasi militer lintas batas. Resolusi tersebut juga menyerukan penghentian segera terhadap eskalasi konflik dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan sidang khusus.

Meski belum mencantumkan sanksi diplomatik atau ekonomi secara eksplisit, beberapa negara seperti Iran dan Aljazair telah menyuarakan dukungan terhadap embargo senjata terhadap Israel dan pembekuan aset-aset Israel di negara-negara OKI.

Reaksi Global: Trump Kritik Israel, Serukan Dialog

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam pernyataan resmi dari Gedung Putih, menyatakan ketidakpuasan atas tindakan Israel. “Qatar adalah mitra strategis kami dalam upaya perdamaian di Gaza dan kawasan sekitarnya. Serangan ini tidak membantu proses diplomasi yang sedang kami bangun,” ujarnya.

Pernyataan Trump ini mengejutkan banyak pihak, mengingat hubungan dekat antara AS dan Israel. Namun, analis politik menilai bahwa Washington tengah mencoba menyeimbangkan posisi geopolitiknya di tengah meningkatnya ketegangan antara sekutu-sekutunya di Timur Tengah.

Dampak dan Harapan ke Depan

KTT ini dipandang sebagai titik balik dalam diplomasi Timur Tengah. Qatar, yang selama ini dikenal sebagai mediator dalam konflik Gaza dan hubungan Iran-Saudi, kini mendapatkan legitimasi baru sebagai pusat diplomasi regional. Banyak pihak berharap bahwa solidaritas yang ditunjukkan dalam KTT ini dapat menjadi fondasi bagi pendekatan kolektif dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan di kawasan.

Sementara itu, masyarakat internasional menunggu langkah lanjutan dari PBB dan negara-negara besar dunia. Apakah akan ada tekanan nyata terhadap Israel, atau apakah diplomasi akan kembali tenggelam dalam tarik ulur kepentingan global?