Dedi Mulyadi Ngamuk! SMK Dawuan Disemprot Gara-Gara Toilet Butut dan Kandang Ayam Dekat Sekolah: Kadis Kena Semprot!

Wapenja.com/Subang – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (biasa dipanggil KDM), kembali menunjukkan gaya kepemimpinannya yang blak-blakan dan penuh aksi nyata. Dalam sebuah inspeksi mendadak (sidak) ke SMK Negeri 1 Dawuan, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, KDM melontarkan kritik tajam terhadap kondisi fisik dan tata kelola sekolah yang dinilainya jauh dari standar ideal.

Kunjungan tersebut berlangsung tanpa pemberitahuan sebelumnya, dan langsung mengungkap sejumlah persoalan mendasar. Di antaranya, toilet sekolah yang rusak dan tidak layak pakai, halaman sekolah yang belum dipaving sehingga becek saat hujan, serta kandang ayam yang dibangun terlalu dekat dengan ruang kelas, menimbulkan bau dan potensi gangguan kesehatan.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube resminya, KDM tampak geram. “Ini sekolahnya jelek banget. Bangunannya tidak tertata, toiletnya butut. SMK ini lho, harusnya ngerti arsitektur,” ujarnya sambil menunjuk bangunan yang tampak kusam dan tidak terawat. Ia menyoroti bahwa sebagai sekolah kejuruan, SMK seharusnya menjadi contoh dalam hal desain dan tata ruang.

Baca Juga  SMK Bahagia Bandung Siap Cetak Tenaga Kerja Terampil untuk Pasar Internasional

Lebih jauh, KDM mempertanyakan absennya kepala sekolah saat kunjungan berlangsung. Ia menemukan bahwa kepala sekolah yang menjabat hanyalah pelaksana tugas (PLT), dan berasal dari sekolah lain – sesuatu yang menurutnya bertentangan dengan aturan. “PLT itu tidak boleh dari sekolah lain. Ini sudah salah dari awal,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, KDM langsung menelepon Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan menyentil Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah setempat. Ia menilai bahwa pejabat pendidikan terlalu banyak bekerja dari balik meja tanpa memahami kondisi nyata di lapangan. “Jangan hanya duduk di meja. Turun ke lapangan, lihat sendiri bagaimana sekolah-sekolah kita,” katanya.

Meski penuh kritik, Dedi tetap menunjukkan optimismenya terhadap potensi SMK Negeri 1 Dawuan. Ia menyebut lokasi sekolah yang berada di antara hutan dan sawah sebagai aset besar yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif. “Kalau saya yang desain, sekolah ini bisa jadi keren. Tapi bangunannya asal-asalan. Ini kacau,” pungkasnya.

Baca Juga  Karyawisata Bali-Jogjakarta SMA Kartika XlX-1 Bandung 2024.

Kunjungan ini menjadi sorotan publik dan memicu diskusi luas di media sosial mengenai pentingnya reformasi tata kelola pendidikan, terutama di tingkat sekolah kejuruan. Banyak netizen yang mendukung langkah Dedi dan berharap sidak semacam ini dilakukan secara rutin untuk memastikan kualitas pendidikan yang merata di seluruh Jawa Barat.