Untuk Apa Saja RAPBN 2026 Anggaran Pendidikan Rp. 757,8 Triliun

Wapenja.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun. Anggaran ini meningkat dari realisasi tahun 2024 yang sebesar Rp724,3 triliun.

Prioritas Penggunaan Anggaran Pendidikan 2026

1. Peningkatan Kualitas SDM: Anggaran ini akan digunakan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pembangunan fasilitas pendidikan, pemberian bantuan kepada siswa dan mahasiswa, serta peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik.

2. Pendidikan Tinggi dan Sekolah Garuda: Sebagian besar anggaran dialokasikan untuk pendidikan tinggi dan pengembangan Sekolah Garuda sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mencetak generasi unggul.

Baca Juga  Panglima TNI dan Panglima Angkatan Bersenjata Belanda Bahas Kerjasama Militer

3. Bantuan Siswa dan Mahasiswa: Alokasi anggaran terbesar, yaitu Rp401,5 triliun, ditujukan untuk siswa dan mahasiswa, termasuk 1,2 juta penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Bidikmisi, 4.000 penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp9,4 triliun untuk 201 PTN dan lembaga.

4. Pembangunan Sekolah: Rp150,1 triliun dialokasikan untuk pembangunan sekolah dan perguruan tinggi.

5. Sekolah Rakyat: Anggaran juga akan dialokasikan untuk program Sekolah Rakyat (Sekolah Gratis), program Sekolah Garuda, peremajaan sekolah, dan beasiswa untuk siswa dan tenaga pendidik.

Baca Juga  Kapolres Bogor Lakukan Pemantauan Arul Lalulintas, Jalur Puncak Terpantau Ramai Lancar dan Kondusif

Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun ini adalah yang terbesar dalam sejarah Indonesia dan akan digunakan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, mencetak SDM yang unggul dan berdaya saing global.

Prabowo juga menekankan pentingnya pengawasan agar anggaran pendidikan tepat sasaran, dengan fokus pada peningkatan kualitas guru, penguatan pendidikan vokasi, dan penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.