Jembatan Gantung Rusak Berat, Masyarakat Masih Menggunakannya

Sukabumi,WAPENJA.COM

Jembatan yang terletak di Kampung Cisasah, Desa Tugubandung Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi yang merupakan akses vital masyarakat Kabandungan dan Kalapanunggal dengan kondisi saat ini rusak berat, sehingga masyarakat khawatir dengan keselamatan saat melintasi jembatan tersebut. Rabu (27/12)

Dari hasil penelusuran awak media di lokasi jembatan tersebut kondisinya rusak berat, sehingga timbul kekhawatiran atas keselamatan masyarakat saat melewatinya.

Panjang jembatan tersebut sekitar 20 meter, besi penyangga yang sudah terkikis karat dan besi pijakan yang sudah berkali – kali di ganti oleh papan kayu ,jembatan tersebut kini kondisinya sangat mengkhawatirkan ,
usia jembatan ini sudah belasan tahun dan belum ada perbaikan

Saat ditemui warga sekitar jembatan tersebut. (NN) menurut nya “Jembatan ini digunakan oleh para pengendara roda dua dan pejalan kaki, setiap hari puluhan bahkan ratusan kendaraan yang melewati jembatan ini, namun setelah belasan tahun belum pernah ada perbaikan atau pembangunan oleh pemerintah setempat,” Ucap nya

Lanjut nya “Padahal jembatan ini merupakan akses alternatif masyarakat Kabandungan dan Kalapanunggal jika warga Kabandungan mau ke Kalapanunggal itu bisa menghemat waktu sampai 30 menit. berbeda jika melewati jalan raya yang harus memutar ke jalur Cipanas dan Ciawitali”. tambah NN

Baca Juga  Kemendagri dan Bappenas Bentuk Tim Fasilitator untuk Penyelarasan RPJPD-RPJPN 2025-2045

Sementara di terpisah AL menuturkan “ Akses jalan ini pun seringkali di lalui oleh para pedagang jajanan dari arah Kalapanunggal ke Kabandungan , bahkan lebih khawatir ketika petani membawa hasil bumi berkarung-karung melewati jembatan tersebut dengan bobot yang berat dipaksakan melewati jembatan yang sudah lapuk ini , beberapa tahun ke belakang pernah terjadi kecelakaan di dekat jembatan tersebut hingga korban meninggal dunia , kami berharap pemerintah secepatnya menanggulangi pembangunan jembatan tersebut, ini merupakan permasalah dan kebutuhan masyarakat yang solusi nya adalah penangan oleh pemerintah dengan di prioritaskan pembangunan melalui dinas terkati” tuturnya

Yudi Kepala Desa Tugubandung saat dimintai keterangan mengatakan “Saya Kepala Desa Tugubandung sangat prihatin dengan kondisi jembatan penghubung Kecamatan Kabandungan dengan Kalapanunggal yang terletak di Desa Tugubandung, bukan tidak mau membangun jembatan tersebut tapi dengan keterbatasan anggaran yg masuk ke desa, karena pembangunan jembatan tersebut membutuhkan anggaran yg besar dengan panjang jembatan 23 meter, mohon kira nya Dinas Perkim Kabupaten Sukabumi membantu untuk membangun dengan menggunakan Anggaran dari Dinas Kabupaten Sukabumi, dan jembatan penghubung tersebut sangat berguna bagi masyarakat Kecamatan Kabandungan dan Kalapanunggal” Ujarnya

Baca Juga  PLN Banten Utara di geruduk koalisi Aktivis

Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Kabandungan (AMPK) Hari setiawan menurutnya “Tidak seharusnya masyarakat Kabandungan itu mengeluh dan dihantui ke khawatiran dengan rusak nya infrastruktur jalan dan jembatan, harus nya Pemerintah peka dengan melihat dan mendengar langsung dan untuk di tindak lanjuti pembangunan nya tidak menunggu dulu teriakan-teriakan masyarakat ,miris memang ketika melihat jembatan penghubung dua Kecamatan yang rusak parah tersebut, belum lagi jembatan gantung di Kampung Batugajah, kemudian jembatan di Kampung Pasirmenir Yang kondisinya memang mengkhawatirkan penggunanya ,belum lagi ruas jalan utama yang rusak berat” imbuhnya

Baca Juga  King Naga Sebut, Prabowo Tidak Tepat Sasaran Gandeng JB Menuju Pilpres

“Sebetulnya Masyarakat Kabandungan tahu Pemda Kabupaten Sukabumi mengelola Puluhan Milyar Anggaran yang bersumber dari DBH Panas Bumi Setoran Bagian Pemerintah yang bersumber dari Pengelolaan Panas Bumi yang berada di Kecamatan Kabandungan, entah itu peruntukan nya untuk apa berdasarkan aturan, namun perlu sedikit perhatian dari Pemda Sukabumi untuk memberikan solusi – solusi terhadap masalah infrastruktur di Kecamatan Kabandungan dan jangan menunggu harus ada korban dulu ” Tambah Hari
(Mal)