Kab. Tangerang/Wapenja.com – Merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang telantar adalah panggilan hidup dan juga merupakan amanah dari para sesepuh atau guru-guru Ustadz Ahmad Solihin untuk turun ke jalan merawat para ODGJ. Keprihatinan Ustadz Ahmad Solihin melihat ODGJ yang terlantar menggerakkan hati mengajak ODGJ itu mengobrol dan memberi makan.
Selain mengurusi ODGJ yang terlantar, Ust. Solihin juga merawat atau merehabilitasi penderita ketergantungan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) dan rata-rata dari golongan usia muda.
Selama menjalankan aktivitasnya, Ust. Solihin dibantu oleh dua orang asisten, mereka adalah pasien yang sudah sembuh. Ust. Solihin setiap harinya harus menyingkirkan rasa takut dan jijik mereka. Sebab, tidak sedikit ODGJ yang kotor dan bau. Selain itu, sebagian dari mereka juga agresif dan memiliki kecenderungan untuk menyerang orang-orang yang mendekatinya.
Untuk mencegah ODGJ menyerang, selalu mengawali setiap pertemuan mereka dengan mengucap salam dan menyalami ODGJ. Mereka percaya, salaman merupakan cara paling efektif untuk menyampaikan pesan bahwa mereka datang dengan kasih. Selain bersalaman dan menyampaikan salam, mereka juga sering memeluk ODGJ.
“Alhamdulilah semua ODGJ maupun penderita ketergantungan obat dapat kita tangani, sesuai amanah sesepuh dan guru, kami menggunakan metode penyembuhan secara medis dan spiritual (dzikir),” ujar Ust. Solihin, saat ditemui awak media, Minggu (20/11/2023).
Rupanya apa yang dilakukan oleh Ustadz. Ahamd Solihin ini menjadi perhatian serius dari Hj. Ratu Ageng Rekawati KD, SE., ME seorang tokoh Muda dari Banten, juga seorang Pengusaha, putri dari Tokoh Kharismatik Banten yaitu Abah KH. TB. Sangadiah, MA yang kemudian berinisiatif mendirikan Yayasan yang khusus merawat, memelihara dan memanusiakan ODGJ serta penderita ketergantungan Napza.
“Sungguh miris kalau melihat kondisi saudara-saudara kita yang terkena gangguan jiwa, terkadang karena kondisi keluarganya yang tidak mampu, sehingga mereka (ODGJ) banyak berkeliaran dijalanan. Apalagi wilayah Provinsi Banten yang sampai saat ini belum ada fasilitas Rumah Sakit Jiwa atau Panti perawatan untuk ODGJ,” ungkap Hj. Ratu Ageng Rekawati KD yang saat ini juga menjabat sebagai ketua Pengurus Harian DPP Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN).
Yayasan yang bernama Minhazud Darul Iman yang di inisasi oleh Hj ratu Ageng Rekawati KD dan Ustadz Ahmad Solihin secara khusus akan merawat, memelihara dan memanusiakan ODGJ, terutama mereka yang ada di jalanan.
Dan sampai saat ini sudah ada beberapa yayasan yang merawat ODGJ di inisiasi oleh Hj. Ratu Ageng Rekawati KD. Diantaranya di daerah Subang dan Cimahi.
Dengan niat yang tulus dan Ikhlas karena semata mata karena kemanusiaan, seluruh biaya perawatan untuk ODGJ dan pasien ketergantungan narkotika digratiskan atau sepenuhnya menjadi tanggung jawab Yayasan.
“Nantinya semua saudara kita yang dirawat kalau sudah sembuh akan kita beri keterampilan atau life skill agar mereka kalau kembali ke keluarganya tidak menjadi beban paling tidak bisa diterima oleh lingkungan masyarakat,” ujarnya.
“Ingat ! Jangan labelkan stigma negatif dan diskriminatif tentang ODGJ ada dalam pikiran kita sebagai manusia yang seharusnya menanamkan kebaikan pada sesama. Orang yang pernah mengalami masalah kesehatan mental atau kejiwaan, bukan berarti mereka tidak bisa menjadi siapa-siapa.
Kesehatan mental dan jiwa adalah hak asasi yang harus dimiliki setiap manusia. Marilah kita memanusiakan manusia dengan menghargai orang yang memiliki masalah kesehatan mental atau jiwa di sekitar kita. Karena mereka juga pantas dihargai, dihormati, disayangi, dan mendapatkan keluarga yang peduli.
“Kata siapa mereka tidak bisa menjadi orang besar? Bisa jadi orang yang punya pengalaman masalah kesehatan mental dan kejiwaan, justru memiliki pemikiran lebih kritis atau mendalam daripada orang lain,” tandas Hj. Ratu Ageng Rekawati KD.
Sementara itu menurut Ust. Solihin, untuk saat ini Yayasan Minhazud Darul Iman merawat 28 pasien, 22 laki-laki dan 6 perempuan ODGJ serta ketergantungan Napza. Mereka berasal dari Banten, Jawa dan luar Jawa.
Terhitung selama 4 tahun terakhir yayasan Minhazud Darul Iman sudah memulangkan ratusan penderita ODGJ dan penderita ketergantungan napza ke keluarga masing-masing.
“Kami juga menerima pasien ODGJ dan pasien ketergantungan narkotika, insyaa allah akan kami rawat sampai sembuh dan tidak dipungut biaya, silahkan datang ke tempat rehabilitasi yang beralamat di Kp. Kawaron Girang RT. 004 RW. 004 desa Wanakerta, Kec. Sindang jaya, Kab. Tangerang – Banten, dan kami juga menerima bantuan dari para donatur yang ingin menyisihkan hartanya untuk kepentingan umat,” papar Ust. Solihin.
Akhirnya Ustadz Ahmad Solihin berpesan, “untuk keluarga pasien penderita ODGJ maupun pasien ketergantungan Napza, jadikan ujian dan musibah ini lebih sabar lagi dan tawakal serta muhasabah, betapa kesehatan jiwa itu nikmat yang teramat agung , karena di jiwalah tempat bersemayamnya akal dan iman,” pungkasnya.