Tenaga Honorer Diganti PNS Part Time Oleh Pemerintah, Ini Penjelasannya!

Wapenja.com – Posisi tugas dan kewajiban Tenaga Honorer resmi dihapus pemerintah sesuai terbit kebijakan dan aturan terbaru. Tenaga Honorer akan digantikan oleh PNS Part Time.

Munculnya istilah PNS Part Time bermula dari kebijakan Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tengah menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berisi tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dalam pembahasan itu, muncul opsi untuk membuka formasi ASN baru, yaitu pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja disingkat PPPK Part Time atau paruh waktu.

Dikutip dari Tribun News, PPPK Part Time atau PNS Part Time dipersiapkan sebagai solusi atas penghapusan tenaga honorer yang akan diberlakukan pada 28 November 2023.

Pit Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Iswinarto Setiaji mengonfirmasi bahwa muncul opsi PPPK part time apabila tenaga honorer dihapus.

Baca Juga  Kapolsek Megamendung dan Padal Serta Anggota Jaga Lakukan Giat Apel dan Pelaksanaan Operasi Lilin Lodaya Pengamanan Pospam Nataru 2023

Kendati demikian, Iswinarto menyampaikan opsi PPPK part time masih dalam pembahasan.

“Terkait PPPK paruh waktu masih di bahas di lintas instansi,” ujarnya dikuti dari Kompas.com, Kamis 6 Juli 2023.

Deputi SDM Kemenpan-RB Alex Alex mengatakan bahwa pemerintah bersama DPR kini terus mengintensifkan pembahasan penyelesaian tenaga non-ASN.

Alex menjelaskan kondisi saat ini, jumlah tenaga non-ASN di seluruh Indonesia mengalami pembengkakan hingga mencapai 2,3 juta orang.

Padahal, per 28 November 2023 mendatang, tidak boleh lagi ada tenaga non-ASN berdasarkan UU Nomor 5/2014 dan PP Nomor 49/2018,

“Dari awalnya perkiraan jumlah tenaga non-ASN itu sekitar 400.000, ternyata begitu didata ada 2,3 juta dengan mayoritas ada di pemerintah daerah,” kata Alex, Jumat 7 Juli 2023.

Baca Juga  Gelar Giat Evaluasi,Penguatan dan Pembinaan Kepengurusan DPD PJBN Kabupaten Lebak

Alex berharap tidak terjadi PHK massal ketika tenaga honorer dihapus pada 28 November 2023.

Oleh sebab itu, pemerintah sedang mencari jalan tengah untuk mencegah hal tersebut yang pembahasannya sedang digodok bersama DPR.

“Perintah Presiden jelas, ini cari jalan tengah, jangan ada PHK massal,” katanya.

Alex menerangkan, ada skema yang akan ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan nasib tenaga honorer.

Skema itu adalah tidak boleh ada pemberhentian supaya tenaga honorer masih bisa bekerja.

Kemudian pemerintah juga mengupayakan skema lain untuk memastikan pendapatan non-ASN tidak boleh berkurang dari yang diterima saat ini.

“Itu harus jadi pedoman, tidak boleh ada pengurangan pendapatan,” kata Alex.

Disisi lain, pemerintah memperhitungkan kapasitas fiskal agar keputusan ASN sesuai dengan anggaran.

Baca Juga  Deteksi Sejak dini, Lapas Rangkasbitung-Dinkes Lebak Lakukan Skrining Kesehatan Petugas

Alex berharap tidak ada lagi instansi pemerintah yang merekrut tenaga non-ASN sesuai dengan amanat peraturan-perundangan yang ada.

Sedangkan untuk besaran gaji PNS Part Time memang belum dibahas lebih lanjut.