Wapenja.com – Forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kota Bandung kembali menggelar kegiatan penguatan kepemimpinan dan kebersamaan pada 14–15 November 2025. Bertempat di Resto Sampiren, Kabupaten Garut, acara ini menghadirkan kepala sekolah, pengawas, serta perwakilan Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah VII, dengan dukungan motivator dari Bank BJB. Tema yang diusung tahun ini adalah “Strategi Kepemimpinan Transformasional untuk Meningkatkan Kinerja Sekolah.”
Selain sesi motivasi, kegiatan ini juga menjadi ruang silaturahmi sekaligus paturay tineung bagi kepala sekolah dan pengawas yang memasuki masa purna tugas. Suasana hangat tercipta melalui ramah tamah dan hiburan yang disiapkan panitia, memperkuat ikatan kebersamaan di antara para peserta.
Ketua Panitia, Jumroh, S.E., M.M., menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan wadah konsolidasi kepemimpinan. “Kita ingin memastikan semangat kepemimpinan terus diperbarui, relasi antar sekolah semakin erat, dan energi kebersamaan tetap terjaga,” ujarnya.
Ketua MKKS SMK Kota Bandung, Rony Harimurti, S.Pd., M.M., menambahkan bahwa forum kolektif semacam ini penting untuk berbagi pengalaman dan menyatukan visi. “Pertemuan ini mendorong kolaborasi dan melahirkan gagasan baru demi peningkatan mutu pendidikan,” tuturnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Asep Yudi Mulyadi, S.STP., M.A.P., memberikan penghargaan kepada para kepala sekolah dan pengawas yang telah mengakhiri masa tugasnya. Ia juga menyemangati para pemimpin baru untuk terus membangun sinergi. “Dedikasi para purna tugas patut diapresiasi. Bagi yang baru, jadikan momentum ini sebagai pijakan untuk memperkuat mutu pendidikan,” ungkapnya.
Sebagai penutup, peserta diajak menikmati wisata jeep explore Gunung Guntur pada 15 November 2025. Aktivitas ini menghadirkan pengalaman kebersamaan yang memperkuat solidaritas. Rangkaian kegiatan ditutup dengan santap siang di Rumah Makan Botram Garut, sebelum rombongan kembali ke Bandung.
Kegiatan MKKS SMK Kota Bandung di Garut bukan hanya memperkaya wawasan kepemimpinan, tetapi juga memperkokoh jaringan kerja dan rasa saling percaya antar pemimpin satuan pendidikan. Momentum ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan transformasional tidak berhenti di ruang kelas, melainkan tumbuh melalui kebersamaan dan kolaborasi lintas sekolah.
