17 Jurus Pamungkas Pemerintah: Stimulus Ekonomi atau Sekadar Janji?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Wapenja.com/JakartaDalam langkah strategis yang dinilai sebagai salah satu intervensi ekonomi terbesar sejak pandemi COVID-19, Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan 17 paket stimulus ekonomi yang bertujuan mempercepat pemulihan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pengumuman ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senen (15/09/2025).

Stimulus ini dirancang sebagai respons terhadap perlambatan ekonomi global, ketidakpastian geopolitik, serta dampak perubahan iklim terhadap sektor-sektor strategis. Airlangga menyebut bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari “Program Paket Ekonomi 2025” yang akan menjadi fondasi utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap kedua.

Rincian Paket Stimulus

Baca Juga  Satukan Wadah Sektor Kecantikan, Fashion dan Wewangian, BRI Gelar Festival BFF 2025

Stimulus terbagi dalam tiga kategori utama:

8 Program Akselerasi Tahun 2025

  • Digitalisasi UMKM: Pemerintah akan mengalokasikan dana Rp 45 triliun untuk mendorong transformasi digital 12 juta UMKM melalui pelatihan, platform e-commerce, dan subsidi teknologi.
  • Percepatan Investasi: Penyederhanaan regulasi dan insentif fiskal untuk sektor manufaktur, energi terbarukan, dan teknologi.
  • Penguatan Ketahanan Pangan: Pembangunan 200 lumbung pangan modern dan revitalisasi irigasi di 15 provinsi.

4 Program Lanjutan Tahun 2026

  • Reformasi Birokrasi Digital: Implementasi sistem pelayanan publik berbasis AI dan blockchain untuk transparansi dan efisiensi.
  • Infrastruktur Hijau: Pembangunan 3.000 km jalur transportasi rendah emisi dan 20 kawasan industri ramah lingkungan.
  • Daya Saing Industri: Dukungan ekspor dan pengembangan teknologi lokal untuk sektor strategis seperti semikonduktor dan bioteknologi.

5 Program Penyerapan Tenaga Kerja

  • Pelatihan Vokasi Nasional: Target 5 juta peserta dalam dua tahun, bekerja sama dengan industri dan lembaga pendidikan.
  • Insentif Perekrutan: Subsidi gaji untuk perusahaan yang merekrut lulusan baru dan pekerja terdampak PHK.
  • Dukungan Sektor Informal: Kredit mikro tanpa agunan dan perlindungan sosial untuk pekerja mandiri dan gig economy.
Baca Juga  Ekonomi Akan Cerah dalam 3 Bulan: Janji Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani

“Rapat dengan Pak Presiden tadi membahas kebijakan yang kita beri nama program paket ekonomi tahun 2025,” ujar Airlangga. Ia menekankan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi, memperkuat daya tahan fiskal, dan mendorong inklusivitas ekonomi di tengah tantangan global.

Pelaku usaha menyambut baik kebijakan ini. Ketua KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, menyatakan bahwa stimulus ini “memberikan sinyal kuat bahwa pemerintah serius dalam menciptakan iklim usaha yang kompetitif dan berkelanjutan.”

Baca Juga  Tragedi Tambang Bogor: 195 Korban Jiwa, Gubernur Dedi Mulyadi Guncang Status Quo Industri Ekstraktif

Sementara itu, analis dari Institute for Economic Strategy (IES) menilai bahwa keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada implementasi di lapangan, koordinasi lintas kementerian, serta partisipasi aktif sektor swasta dan masyarakat.