Pemprov Jabar Mutasi 229 Kepala Sekolah ke Daerah Asal: Upaya Tingkatkan Kesejahteraan dan Efektivitas Pendidikan

Wapenja.com/Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan (Disdik) resmi memetakan dan memulai proses pemindahan 229 kepala sekolah SMA dan SMK negeri ke daerah asal masing-masing. Kebijakan ini merupakan inisiatif Gubernur Dedi Mulyadi sebagai bentuk peningkatan kesejahteraan dan efisiensi kerja para kepala sekolah.

Tujuan Kebijakan dari Disdik jabar sendiri yaitu untuk mengurangi beban kerja akibat penugasan jauh dari domisili, untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan sekolah serta menyelaraskan penempatan dengan kebutuhan lokal pendidikan.

Baca Juga  SMA Angkasa Bandung menggelar Tabligh Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H

Kepala Disdik Jabar, Purwanto, menyatakan bahwa pemetaan telah rampung dan pelantikan akan dilakukan dalam waktu dekat. “Salah satu bentuk kesejahteraan yang kami berikan adalah mereka bisa kembali bertugas di kabupatennya masing-masing,” ujarnya, Selasa 26 Agustus 2025.

Dampak dan Langkah Lanjutan

  • Mutasi ini bagian dari pengisian 644 formasi kosong di lingkungan pendidikan.
  • Proses administrasi telah selesai dan tinggal menunggu persetujuan dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
  • Pemprov juga berencana memindahkan guru secara bertahap ke daerah asal mereka, tanpa mengganggu kualitas layanan pendidikan.
Baca Juga  SMK IGASAR Pindad Bandung Gelar LDKO: Tempa Siswa Jadi Pemimpin Organisasi Masa Depan!

Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, menegaskan bahwa distribusi tenaga pendidik akan tetap dijaga agar tidak terjadi kekosongan atau kelebihan di satu wilayah. “Kami pastikan semua sekolah dipimpin oleh kepala sekolah yang kompeten dan sesuai kebutuhan,” katanya.