Tahun Depan Presiden Prabowo akan Menarik Utang Baru Sebesar Rp.781,87 Triliun

Wapenja.com – Presiden Prabowo Subianto diperkirakan akan menarik utang baru sebesar Rp781,87 triliun pada tahun 2026, jumlah ini menjadi yang terbesar sejak era Covid-19. Penarikan utang ini akan dilakukan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan penarikan pinjaman.

Pemerintah memastikan bahwa pengelolaan utang akan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian, dengan fokus pada pembiayaan inovatif dan berkelanjutan. APBN akan dimanfaatkan untuk program-program pembangunan prioritas, terutama karena meningkatnya risiko ekonomi akibat ketidakpastian global.

Baca Juga  Tanoto Taipan Asal Indonesia Rogoh Kocek Rp. 9,4 T Beli Tanglin Mall Singapura

Rasio utang Indonesia dalam tiga tahun terakhir stabil di angka 39,96 persen terhadap PDB. Namun, DPR mengingatkan pemerintahan Prabowo-Gibran untuk tidak kebablasan dalam menetapkan target fiskal, mengingat sasaran rasio utang dan defisit fiskal tahun 2025 yang ditargetkan mendekati level pandemi Covid-19.

Beberapa pengamat mengatakan mengenai potensi pencabutan batas defisit 3% dari PDB, yang dapat memberikan keleluasaan lebih besar dalam pengeluaran namun juga meningkatkan risiko fiskal. Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan, diharapkan dapat menjaga pengelolaan fiskal yang baik dan mempertahankan kepercayaan pasar.***