Kota Bandung – SMK Pariwisata Telkom menyelenggarakan kegiatan wisuda Tahfidz Al Quran untuk kali pertama, pada 3 April 2024. Bertempat di aula sekolah yang berlokasi di Jalan Palasari No 1, Kota Bandung.
Diikuti oleh 29 orang wisudawan wisudawati. Kegiatannya dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII, Dr. H. Ai Nur Hasan, AP. M.Si.
“Ini merupakan hal positif. Kita perlu banyak inovasi dan metode untuk meningkatkan mutu pendidikan dan percepatan penguatan kompetensi siswa. SMK itu bukan mendorong siswa untuk sekedar pintar saja, tapi punya skill yang cukup. Hanya saja kaitan dengan skill kita ada sisi yang timpang,” kata Ai Hasan dalam sambutannya.
Menurutnya, sisi yang timpang ini antara lain berupa alat, bahan-bahan hingga pelayanan. Hal ini cukup tertinggal dengan yang ada di luar sana (mancanegara). Pelayanan pada pendidikan khususnya, kebutuhannya cukup tinggi.
Sehingga yang lebih dibutuhkan dari itu semua sebagai daya dorong, siswa dipacu untuk berimprovisasi, memiliki daya juang, kemandirian dan tanggung jawab. Hal tersebut menurutnya dapat mengejar ketertinggalan yang ada.
Daya dorong yang dimaksud, adalah dibina dengan berbagai metode. Salah satu metodenya yakni dengan kegiatan keagamaan, seperti progam Tahfdiz Al Qur’an.
Di dalamnya menjadikan siswa memiliki kebiasaan yang positif. Dan hal ini dapat membuat siswa meningkatkan skillnya serta menjadi lebih pintar dalam melangkah.
Ai Hasan berharap kegiatan seperti ini dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. Dengan pola-pola pendukung tentunya, tidak hanya menghafal, namun mengikuti posesnya. Pasalnya pembelajaran yang sebenarnya itu ada pada proses bukan hasil semata.
Kemudian, Kadhafiah Hilmi, S.Pd., M.M., atau akrab disapa Oka, Kepala SMK Pariwasata Telkom Kota Bandung, sangat terharu dan bangga terhadap siswa-siswi yang diwisuda
“Sekolah hanya mengantarkan mereka ke gerbang yang lebih baik. Salah satu orangtua siswa yang diwisuda juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada kami, karena anaknya memiliki benteng agama yang kuat dan sekolah memiliki program dan fasilitas yang bagus. Semoga ini menjadi amal jariah bagi kami,” kata Oka.
“Saya sebetulnya speechless, ini merupakan angkatan pertama. Mimpi saya di tiga tahun terakhir alhamdulillah terwujud. Intinya saya bangga, terharu dan senang. Ada juga kelas XII yang menyayangkan dan bilang kepada saya, kenapa baru sekarang padahal kalau dari sebelumnya, anak tersebut bisa hafal beberapa juz. Tidak hanya satu juz,” imbuhnya.
Dengan begitu SMK Telkom Pariwisata Kota Bandung bisa mengikis stigma sekolah pariwisata yang identik dengan hura-hura. Pasalnya selama di bawah kepemimpinan Oka, memiliki program penguatan karakter siswa, salah satunya melalui tahfidz Quran.
Dirinya pun berharap setelah wisuda ini, siswanya terus istiqomah dalam menjalankan aktifitasnya sesuai ajaran Al Qur’an dan apa yang mereka baca. Siswa bisa menjalani hidupnya sebagai orang bermanfaat bagi banyak orang, bukan hanya dirinya sendiri.
Wakil Kepala sekolah bidang Kesiswaan Mulia, S.Pd., M.M., menambahkan, “Pada acara ini kami mengundang beberapa undangan. Ada tamu eksternal, Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan para orangtua Tahfidz. Kemudian kami juga mengundang anak yatim piatu, untuk mendapatkan barokah dari kegiatan tahfidz kali ini,” kata Mulia.
Lanjutnya kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak bulan Februari hingga Maret 2024. Siswa yang diwisuda terdiri dari kelas X hingga XII.
“Acara wisudanya kami mulai pukul 15.00 WIB dan diakhiri saat waktu buka puasa dengan buka bersama. Secara kegiatan seperti pada umumnya. Ada laporan ketua pelaksana, sambutan kepala sekolah, perwakilan orangtua siswa, Dinas Pendidikan dan Yayasan kami (Yayasan Pendidikan Telkom). Lalu ada prosesi wisuda dan di penghujung acara kami membagi bingkisan untuk anak-anak yatim,” ia menjelaskan.
Suasana wisudanya pun begitu syahdu dan mengharukan. Seluruh wisudawan dan wisudawati menghampiri orangtuanya masing-masing usai pengalungan medali dan pemberian sertifikat oleh Kepala Cadisdik VII Ai Hasan.
Para siswa yang diwisuda sudah melalui beberapa tahapan dan penilaian. Seperti diperbolehkan menghafal satu juz, misalnya hanya juz 30, juz satu atau juz dua. Ada juga yang melanjutkan hafalan sedari SMP.
Dalam pelaksanaan tes Qur’an nya, setiap siswa dibagi ke dalam tiga kelompok. Tim penilainya berasal dari Tar-Q, merupakan Lembaga Khusus dan Pelatihan (LKP) dan Pusat Pembinaan Al Qur’an serta Studi Islam yang ahli pada bidangnya.
Tim Tar-Q mengharuskan siswa yang akan ikut serta minimal hafal satu juz. Di samping itu para peserta sebelumnya di tes mengenai kelancaran bacaan, tajwid, ketepatan dalam berhenti dan memulai bacaan. Lalu tim penilai akan memberikan kategori, apakah masuk kategori pemula sampai mahir.
Mulia pun mengungkapkan bahwa saat persiapan ada kesulitan yang dihadapi. Yaitu pada pengumpulan siswa, khususnya siswa yang sedang dual system atau berada di industri. Mereka masuk sekolah dan berada di industri secara selang-seling. Sehingga hafalan-hafalan yang sudah memiliki progres harus diulangi kembali dari awal.
Walaupun tidak setiap hari berada di sekolah, mereka tetap berkomitmen untuk mencapai apa yang sudah ditargetkan.
“Kegiatan ini juga kan bersamaan dengan kegiatan lain. Sehingga memang itu tadi salah satu kendala pada siswa. Kita juga kemarin sudah mengadakan bakti sosial. Baksos ini merupakan produk kami kemudian kami bagikan di jalanan lingkungan sekitar sekolah, dalam bentuk takjil sebanyak 320 pax. Isinya ada nasi hingga dessert. Sehingga hectic sekali,” kata Mulia.
Adapun dikatakan salah satu peserta wisuda, Naufal Rizki Khairullah, siswa kelas XII Tata Boga 3. Dirinya merasa bangga dan berterima kasih kepada sekolah, karena bisa menjadi lulusan angkatan pertama program tahfiz Al-Qur’an.
“Terima kasih kepada sekolah yang telah memperkuat hafalan Qur’an kami di bulan Ramadhan ini. Menghafal Qur’an itu merupakan salah satu amalan yang paling baik. Alhamdulillah kalau saya hafalannya satu juz yaitu juz 30,” ujar Naufal.
Dirinya berharap ke depannya dapat melanjutkan hafalan Qur’an ke juz selanjutnya. Ia pun berharap ke depannya kegiatan ini dapat terus berjalan, sehingga bisa menghasilkan penghafal Al Qur’an yang lebih baik.