Wapenja.com/Cirebon – SMA Negeri 1 Cirebon memutuskan untuk menunda pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kusnan. Keputusan ini diambil menyusul kekhawatiran akan potensi keracunan makanan, seperti yang terjadi di sejumlah sekolah lain.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Meidiyanto Dwicipta, menegaskan bahwa penundaan ini bukan bentuk penolakan terhadap program pemerintah, melainkan langkah preventif demi keselamatan siswa. “Kami menunda, bukan menolak. Kekhawatiran itu yang mendasari keputusan kami,” ujarnya.
Padahal sebelumnya, pihak sekolah telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan SPPG Kusnan. Namun, sejak hari pertama distribusi pada 29 September, SMAN 1 Cirebon belum menerima kiriman makanan bergizi.
Kepala SPPG Kusnan, Igo Prasetia, membenarkan penundaan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya tengah mencari sekolah pengganti agar ribuan porsi makanan yang telah disiapkan tetap bisa tersalurkan sesuai kapasitas.
Distribusi MBG tetap berjalan untuk sekolah lain, sementara alokasi untuk SMAN 1 Cirebon dialihkan sementara waktu.












