Wapenja.com/Banyumas, Jateng – Hujan deras yang mengguyur wilayah Banyumas selama lebih dari 12 jam, mulai Rabu sore (10/9) hingga Kamis pagi (11/9), telah memicu serangkaian bencana alam yang melanda berbagai kecamatan. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, tercatat 10 titik longsor dan 2 titik banjir yang tersebar di 11 kecamatan, menjadikan peristiwa ini sebagai salah satu bencana hidrometeorologi terbesar tahun ini di wilayah tersebut.
Titik Longsor:
- Gumelar: Desa Paningkaban dan Kedungurang mengalami pergerakan tanah yang menutup akses jalan desa.
- Rawalo: Longsor di Desa Tambaknegara dan Sidamulih mengancam pemukiman warga di lereng bukit.
- Kebasen: Grumbul Celiling, Desa Kalisalak, dilaporkan mengalami longsor yang merusak dua rumah warga.
- Purwojati: Desa Karangmangu terdampak longsor yang menimbun lahan pertanian.
- Cilongok: Desa Gununglurah dan Cipete mengalami longsor yang memutus jalur distribusi air bersih.
- Pekuncen, Ajibarang, Somagede, Patikraja, dan Purwokerto Selatan: Titik-titik longsor di wilayah ini masih dalam proses identifikasi dan penanganan.
Titik Banjir:
- Desa Sawangan, Kebasen: Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Perwaton, merendam puluhan rumah dan memaksa warga mengungsi ke balai desa.
- Desa Kracak, Ajibarang: Luapan Sungai Tajum menyebabkan genangan setinggi 80 cm di beberapa ruas jalan utama.
Pohon Tumbang:
Tiga lokasi dilaporkan mengalami pohon tumbang yang menutup akses jalan dan mengganggu aktivitas warga:
- Jalan penghubung Somagede–Kalibagor
- Jalan utama Patikraja
- Perempatan Jalan Jenderal Sudirman, Purwokerto Selatan
Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, menyatakan bahwa tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat telah dikerahkan untuk melakukan kaji cepat dan penanganan darurat. “Sejumlah titik longsoran sudah mulai ditangani sejak Kamis pagi. Kami juga mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di lokasi terdampak,” ujarnya.
BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat prakiraan cuaca dari BMKG menunjukkan kemungkinan hujan lebat masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.