Wapenja.com/Kota Bandung – SMA Tamansiswa di Jalan Tamansiswa, Kota Bandung, hanya menerima satu murid baru untuk tahun ajaran 2025/2026. Ini merupakan penurunan drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang menerima 12 siswa.
Adalah Nadif Alfarizi (16 tahun) menjadi satu-satunya siswa yang diterima di SMA Tamansiswa Bandung. Ia mengaku sempat kaget mengetahui hanya satu-satunya yang diterima di sekolah meski akhirnya memilih tetap melanjutkan pendidikan di sekolah tersebut.
Penurunan jumlah murid ini diduga terkait dengan kebijakan kuota 50 siswa per rombongan belajar (rombel) yang diterapkan oleh Gubernur Jawa Barat. Calon siswa yang awalnya berjumlah 12 orang, sebagian besar memilih sekolah negeri karena keterbatasan kuota di SMA Tamansiswa. Siswa yang tersisa hanya satu orang.
Meskipun hanya memiliki satu siswa baru, proses belajar mengajar tetap berjalan. Sekolah berupaya memberikan perhatian khusus kepada siswa tersebut, termasuk kunjungan ke berbagai ruangan untuk mempelajari sejarah Tamansiswa. Total siswa aktif di SMA Tamansiswa saat ini hanya 23 orang dari berbagai angkatan, dan jumlah ini terus menurun setiap tahunnya .
Situasi ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh SMA Tamansiswa Bandung dalam mempertahankan eksistensinya. Penurunan jumlah murid secara signifikan menimbulkan kekhawatiran terhadap kelangsungan sekolah yang memiliki sejarah panjang dan pernah mencetak atlet-atlet ternama.
Menurut Ketua Bidang Organisasi dan Panitera Yayasan Taman Siswa, Anwar Hadjah mengatakan calon siswa yang mendaftar ke SMA Tamansiswa sebanyak 12 orang. Namun akibat diberlakukannya program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) pada SPMB 2025 Tahap ke-2 beberapa di antaranya pindah ke sekolah negeri.
“Jadi tinggal dua, kemudian yang satu juga enggak ada beritanya, tinggal satu orang, padahal mereka sudah bayar itu, tapi karena pasti lebih milih negeri,” ungkapnya.
Sebagai catatan, sekolah tersebut merupakan sekolah yang mencetak sejumlah atlet. Beberapa alumninya seperti pebulutangkis Taufik Hidayat yang sekarang menjadi Wamenpora dan eks pemain Persib Bandung Eka Ramdani.












