Wapenja.com/Kota Bekasi – Beredar kabar mengenai sebuah sekolah elit di Bekasi yang ternyata diduga bodong dan tidak memberikan jaminan selama tiga tahun seperti yang dijanjikan kepada wali murid.
Sekolah tersebut, yang diidentifikasi sebagai Al Kareem, menawarkan kurikulum Cambridge namun tidak menerapkannya sesuai janji.
Menurut pihak Dinas Pendidikan Kota Bekasi, sekolah tersebut tidak mendaftarkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik), yang berarti data siswa tidak tercatat secara resmi oleh pemerintah.
Hal ini merupakan pelanggaran prosedur yang serius .
Meskipun dipromosikan sebagai sekolah dengan kurikulum Cambridge, praktik pembelajaran di sekolah tersebut ternyata tidak sesuai dengan kurikulum tersebut. Para guru menggunakan Bahasa Indonesia, bukan Bahasa Inggris seperti yang dijanjikan .
Diduga, sekolah tersebut beroperasi tanpa izin resmi yang diperlukan .
Dinas Pendidikan Kota Bekasi telah menyegel sekolah tersebut untuk menghentikan penerimaan siswa baru dan kegiatan belajar mengajar. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani kasus ini .
Para wali murid mengalami kerugian finansial yang cukup besar karena biaya pendidikan yang mahal tidak sebanding dengan kualitas pendidikan yang diterima. Mereka merasa tertipu oleh janji-janji sekolah yang tidak dipenuhi.
Kasus ini menyoroti pentingnya kehati-hatian orangtua dalam memilih sekolah, terutama sekolah swasta yang menawarkan program dan fasilitas yang terkesan eksklusif. Penting untuk melakukan riset dan verifikasi secara menyeluruh sebelum mendaftarkan anak ke sekolah tersebut.***
