Kota Bandung – Dalam rangka menanamkan nilai-nilai budaya nasional, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Labschool UPI Bandung menggelar perlombaan angklung yang di ikuti oleh para peserta dari berbagai kota di Indonesia dengan jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan umum.
Kegiatan acara dilaksanakan selama satu hari yaitu pada Sabtu, 11 Mei 2024 yang bertempat di Gedung Ahmad Sanusi UPI Jl. Senjayaguru No.229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung.
Event yang bertajuk Labamboos 5 “Diversity for a Great Harmony” ini merupakan kegiatan tahunan yang sebelumnya sempat terhenti karena pandemi covid-19.
Ketua panitia Marezkha Wibawa A., S.Pd., memaparkan tujuan kegiatan ini merupakan langkah SMP Labschool UPI Bandung untuk melestarikan dan, mengembangkan seni budaya tradisional Indonesia khususnya Angklung.
“tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan pendidikan karakter kepada anak-anak sekolah dengan aktualisasi dirinya, melalui media angklung ini diharapkan dapat menumbuhkan nilai-nilai budaya lokal pada masing-masing siswa, sehingga hal ini akan terus terjaga dan berkembang kedepannya” ungkapnya.
Lebih lanjut diakatakan Marezkha selain tujuan tersebut, juga bertujuan agar menyediakan wadah bagi pelaku UMKM.
“selain tujuan tersebut, melalui kegiatan ini kita juga memberikan wadah bagi para plaku UMKM untuk berjualan”
Tidak hanya dari siswa sekolahan, kegiatan ini juga menghadirkan peserta kategori umum yang di ikuti oleh tim angklung Dokter RSKGM dan tim angklung Pramesti Gita.
“pada kegiatan ini selain para peserta dari anak-anak sekolah juga ada dari instansi UPI, serta tim angklung Dokter RSKGM dan tim angklung Pramesti Gita” kata Marezkha.
Lebih banyak dikatakannya kegiatan ini pun melibatkan tim penilai dari luar yang memang ahli dibidang seni Angklung.
“untuk tim penilai kita melibatkan orang-orang yang ahli dibidang seni Angklung, yang memang mereka berlatar belakang sebagai pakar angklung dan juga aktif dibidang ini”tuturnya.
Berlangsungnya acara kegiatan ini nampak sangat menarik sekali, Dengan penuh percaya diri, para peserta memainkan alat musik angklung dilengkapi dengan kostum yang seragam dan sangat menarik perhatian, serta lengkap dengan aksesorisnya.
Disisi yang berbeda Aan Handoyo, A.Md., yang dikenal sebagai tokoh angklung di Jawa Barat sekaligus tenaga pendidik di SMP Labschool UPI Bandung mengatakan angklung memiliki nilai-niali yang sangat bagus untuk dipelajari dan dikembangkan.
“angklung itu sangat bagus sekali untuk dipelajari oleh peserta didik dan diterapkan oleh sekolah-sekolah di Indonesia, karena memang angklung sudah ditetapkan oleh Kementian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa aknglung sebagai media pendidikan” terangnya.
“angklung sarat akan pendidikan, oleh karena itu kita laksanakan di bulan Mei, karena dibulan ini yaitu pada tanggal 2 merupakan hari pendidikan nasional dan tanggal 13 merupakan hari lahir penemu angklung, dan tanggal 21 hari angklung Kota Bandung” lanjutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, ia berharap bisa mengembalikan ketetapan Mentri Pendidikan untuk mewajibkan angklung di setiap sekolah-sekolah.
“harapan kita, bisa mengebalikan lagi ketetapan Mentri Pendidikan yang sejak tahun 1968 sudah menetapkan angklung sebagai media pendidikan, artinya disetiap sekolah itu ada angklung dan mewajibkan untuk dipelajari. Kalo tidak dalam sekala nasional minimal bisa di sekala Kota Bandung” harapnya.
Adapun dikatakan kepala SMP Labschool UPI Roberto Leonardo, S.Pd., dalam sambutannya ia berharap dengan adanya kegiatan ini bisa lebih mengenalkan angklung pada kalangan masyarakat.
“Dengan lomba angklung padaeng labamboos 5 ini diharapkan angklung lebih dikenal lagi khsusnya dikalangan persekolahan dan umumnya kalangan masyarakat. Jangan sampai lupa akan angklung sebagai media music yang harus di pelihara dan dilestarikan” kata Roberto.
Aleya, Zhafira, dan Azmi, yang merupakan siswi dari SMP Labschool UPI Bandung mengatakan dengan adanya kegiatan ini ia dapat belajar kesenian angklung lebih dalam agi serta membuatnya aktif lebih banyak dalam organisasi.
“dengan adanya kegiatan perlombaan angklung ini tentu kita dapat belajar lebih banyak lagi tentang angklung, serta dapat lebih aktif juga dalam berorganisasi karena kita juga turut terlibat untuk mensukseskan acara ini” senada dikatakan mereka.