Wapenja.com/ KABUPATEN GARUT – Dalam upaya melestarikan bahasa daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sekecamatan lewigoong, Kabupaten Garut menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang dilaksanakan di Aula Gedung PGRI Lewigoong,yang di ikuti oleh SDN sekecamatan Lewigoong. Sabtu. 23.September.2023.
Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan kegiatan puncak dari Revitalisasi Bahasa Daerah yang merupakan program Merdeka Belajar. Festival ini juga merupakan media apresiasi kepada para peserta program yang dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah atau komunitas di tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.
Pada kegiatan itu dilaksanakan tujuh jenis lomba yang di gelar untuk penyisihan siswa siswi berbakat melestarikan bahasa dan budaya Sunda, antara lain:lomba ngarang carita pondok, ngabodor sorangan(borangan), ngadongeng berbahasa sunda, biantara, macam nulis aksara Sunda, nembang(pupuh), dan macam sajak Sunda.
Ketua panitia pelaksana Asep cahyadi, S,pd, M,pd, menjelaskan bahwa Festival Tunas Bahasa Ibu yang ke tiga kalinya, dari 70 siswa siswi peserta itu perwakilan dari masing masing sekolah tingkat dasar, di setiap cabang lomba di ambil peserta yakni juara satu putra maupun putri kemudian bagi peserta yang benar benar memiliki kemampuan akan di lombakan di tingkat kabupaten yang akan di gelar Oktober yang akan datang. Ujar. Asep cahyadi
Sementara Korwil Pendidikan lewigoong, H. Omin mengatakan di sela lomba ini nantinya juara satu di tiap cabang lomba, baik putra ataupun putri akan di kirim bakal calon untuk mengikuti lomba Festival Tunas Bahasa Ibu di tingkat kabupaten, Festival itu rencananya juga akan di selenggarakan sampai tingkat propinsi, dan setiap daerah akan berkumpul membawakan bahasa daerah nya masing masing cabang cabang lomba tersebut. Katanya.
H. Omin juga menambahkan, bahasa Ibu sangatlah penting di kabupaten Garut, bersama ngamumule bahasa Sunda maka semua perlombaan menggunakan implementasi bahasa Sunda.
Adapun sebanyak 70 peserta siswa siswi sekolah dasar(SD) sekecamatan lewigoong, kabupaten Garut, ambil bagian dalam perlombaan pada Festival Tunas Bahasa Ibu kali ini, para siswa siswi yang mengikuti perlombaan ini begitu anggun dan gagah dalam balutan baju bernuansa adat Sunda.
H. Omin juga mengatakan dengan adanya acara perlombaan ini nantinya siswa siswi di kabupaten Garut punya karakter nyunda yang kuat, supaya bahasa budaya sunda itu betul betul mendarah daging di dalam diri anak anak, tidak seperti sekarang banyak terjadi anak anak yang tidak tahu di ajak ngomong bahasa Sunda, tidak bisa menyampaikan isi hati dengan bahasa Sunda, apalagi menulis dan membaca huruf(aksara) Sunda, makanya sekarang ada gerakan Bahasa Sunda melalui acara kegiatan ini. Pungkasnya. (A.H)